Kali
ini, Microsoft tampaknya bakal berhasil dengan Windows 8 mereka. Pusat-pusat
penelitian mereka di seluruh dunia sedang mengembangkan teknologi untuk sistem
operasi masa depan tersebut. Suasana pada Konferensi Microsoft PDC
(Professional Developer Conference) awalnya terasa cerah. Namun, kemudian wajah
Steven Sinofsky, President of Windows and Windows Live Division, menjadi
membatu. “Apa yang Anda rencanakan untuk Windows 8 yang baru?”, tanya seorang
reporter. Sinofsky terdiam sebentar. Reporter kembali mengulangi pertanyaannya.
Akhirnya, Sinofsky menjawab, “Saya tidak mengatakan apa-apa. Windows 8? Itu
Anda yang bilang, bukan saya.” Microsoft tetap tidak mau berkomentar walaupun
beberapa detail tersebut bocor ke publik. Namun, detail tersebut hanya menyangkut
perubahan dengan interface, bukan teknologi di baliknya.
Walaupun
Microsoft tampak diam, secara internal mereka sudah berkonsentrasi dengan
Windows 8. Berdasarkan bocoran dari pegawai mereka, ada dua skenario untuk
jadwal release Windows 8. Dalam blog-nya, seorang developer menyebutkan 1 Juli
2011 sebagai awal dari Lifecycle Support. Saat ini, ia tidak lagi bekerja di
Microsoft. Sumber lain, yang berasal dari sebuah presentasi, mengungkapkan bahwa
jadwal RTM (Release to Manufacturing) Windows 8 sekitar tahun 2012.
Salah
satu alasan bagi Microsoft untuk tidak berkomentar seputar Windows 8 mungkin
disebabkan oleh trauma Vista.
Banyak yang berharap Windows 8 dapat menghadirkan tekonologi yang tepat di masanya. Sepertinya, desakan tersebut muncul lantaran kesuksesan Windows 7 itu sendiri, sampai-sampai pengguna tidak ingin versi Windows yang lebih dari Windows 7. Menurut Forrester Research, hanya satu persen dari seluruh perusahaan di AS dan Eropa yang mau melewatkan Windows 7 untuk menunggu versi selanjutnya. Selebihnya, 99 persen pasti meminta agar Microsoft tidak terburu-buru untuk mengganti Windows 7 menjadi Windows 8.
Banyak yang berharap Windows 8 dapat menghadirkan tekonologi yang tepat di masanya. Sepertinya, desakan tersebut muncul lantaran kesuksesan Windows 7 itu sendiri, sampai-sampai pengguna tidak ingin versi Windows yang lebih dari Windows 7. Menurut Forrester Research, hanya satu persen dari seluruh perusahaan di AS dan Eropa yang mau melewatkan Windows 7 untuk menunggu versi selanjutnya. Selebihnya, 99 persen pasti meminta agar Microsoft tidak terburu-buru untuk mengganti Windows 7 menjadi Windows 8.
Tidak
mengherankan bahwa seorang pegawai Microsoft melalui blog-nya (saat ini,
postingan blog tersebut telah dihapus) mengungkapkan bahwa Windows 8
benar-benar berbeda dan pengoperasian komputer akan menjadi revolusi. Banyaknya
keinginan untuk melakukan perubahan merupakan suatu kebutuhan karena hardware
platform untuk Windows saat ini semakin terkikis. Komputer mini, mulai dari
smartphone sampai dengan iPad, saat ini merajai pasar dan banyak di antaranya
yang tidak lagi menggunakan prosesor Intel, melainkan prosesor ARM yang tidak
dapat menjalankan Windows.
Untuk
Windows 8, Microsoft harus melakukan perubahan yang lebih besar. Panduan yang
diperlukan untuk itu sudah tersedia berkat proyek-proyek penelitian mereka yang
bertebaran di seluruh dunia. Mereka hanya tinggal menerapkannya saja. Paling
tidak, terdapat empat proyek Microsoft yang menarik untuk masa depan Windows.
Sistem operasi Barrelfish: Jalan pada semua hardware
“Kami
hanya ingin melihat apakah sistem ini berfungsi”, jelas Andrew Baumann
(developer) mengenai sistem operasi Barrelfish yang dikembangkan bersama dengan
Universitas Zürich. Kelebihan Barrelfish terletak pada multikernel. Multikernel
dirancang untuk berjalan pada beberapa prosesor sekaligus serta bekerja sama dengan
prosesor lainnya, seperti GPU dari graphics card. Developer menyebut konsep
mereka sebagai Multikernel OS, berbeda dibandingkan dengan monokernel pada
Windows, Mac OS, dan Linux.
Barrelfish
akan mengatur setiap core prosesor menjadi satu kernel. Setiap kernel bekerja
sebagai node dalam sebuah jaringan core. Setiap node terdiri atas dua elemen.
Elemen pertama bekerja dalam User Mode dan mengorganisir tugas-tugas untuk dan
antar-CPU. Elemen ini identik dalam setiap kernel. Elemen lainnya akan
mengambil peran Hardware Interface dan berfungsi sebagai CPU driver. Interface
tersebut akan disesuaikan dengan hardware, misalnya command set dan
karakteristik sebuah prosesor x86, ARM, ataupun GPU.
Manajemen
distribusi CPU resource pada Barrelfish berbeda dibandingkan dengan Windows.
Pada Windows 7, Microsoft mengoptimalkan Centralized Dispatcher Lock yang
berguna untuk manajemen proses sehingga bottleneck tidak terjadi lagi ketika
sistem harus bekerja dengan 8 atau 16 core. Oleh sebab itu, Windows 7 dapat
berjalan pada sebuah komputer yang memiliki sampai 256 CPU. Namun, semakin
banyak core, semakin kecil optimalisasi kinerja yang diperoleh.
Barrelfish
mengatasi masalah ini secara lebih sistematis. Di sini, beberapa Dispatcher,
satu untuk setiap Kernel, saling menyesuaikan satu sama lain. Komunikasi antara
masing-masing kernel berlangsung melalui Remote Procedure Calls dengan mengalokasikan
memory area bersama. Dengan mekanisme ini, jumlah dan jenis CPU yang digunakan
tidak lagi memiliki batasan. Performa Barrelfish akan bertambah sesuai dengan
jumlah CPU.
INI
YANG DITAWARKAN WINDOWS 8:
Banyak
konsep dalam Barrelfish yang melangkah jauh ke depan. Namun, hanya dua yang
terlihat menarik, yaitu kemudahan porting Barrelfish terhadap prosesor tipe
lain, seperti prosesor ARM. Selain itu, Barrelfish menggunakan GPU melalui
kernel terpisah pada saat dibutuhkan. Di sini, terdapat keuntungan performa
untuk tugas-tugas spesifik yang sebelumnya kurang dapat direalisasikan. Namun,
Barrelfish tidak menyediakan solusi otomatis untuk porting software yang
diprogram dengan C atau C++ ke tipe prosesor lain.
Singularity OS: Sistem anti-crash
Teorinya,
Bluescreen selalu dihubungkan dengan Windows. Walaupun sudah berkurang, tetap
saja tampilan biru masih muncul pada Vista dan Windows 7. Dengan Singularity,
Microsoft mengembangkan sebuah sistem yang tidak lagi mengenal Bluescreen.
Tidak ada lagi istilah crash. “bahkan dalam environment yang tidak bersahabat
sekalipun”, menurut pengembang Microsoft, Galen Hunt. Singularity dapat
mengatasi masalah ini, karena sistem dipisahkan oleh software dengan proses
yang sedang berjalan dan tidak dapat mengakses hardware.
Isolasi
software hanya berfungsi pada program-program yang dijalankan dalam sebuah
runtime environment, seperti aplikasi Java dan .NET. Runtime bertugas agar kode
program tidak “terputus” dan tidak menghasilkan buffer overflow yang
menyebabkan crash. Jadi, Singularity dapat mengatasi risiko yang muncul dari
aplikasi yang kurang baik di program atau bahkan malware sekalipun.
Sayangnya,
konsep tersebut tidak diterapkan secara penuh untuk Windows. Umumnya,
program-program yang berhubungan dengan pengguna ditulis dalam bahasa, seperti
C atau C++. Lantaran program tersebut langsung dijalankan dalam CPU, secara
prinsip performanya menjadi lebih baik. Windows terproteksi dari potensi risiko
yang dapat ditimbulkan oleh program. Program berjalan dalam User Mode CPU
sehingga tidak memiliki banyak akses. Namun, langkah proteksi ini meminimalkan
lompatan performa dari bahasa program tersebut.
Windows
mencadangkan Kernel Mode untuk fungsi-fungsi sistem yang penting. Namun,
Singularity dapat menjalankan semua aplikasi secara terproteksi dalam Kernel
Mode. Walaupun dalam runtime environment, performa yang diperoleh masih sebaik
program-program C pada Windows 7.
INI LAGI YANG DITAWARKAN WINDOWS 8:
Sebelumnya,
Kernel Mode hanya digunakan Windows untuk komponen hardware dari sistem operasi
terutama driver hardware. Dengan software isolation, system service seperti
interface COM yang digunakan terutama untuk ActiveX, juga dapat berjalan dalam
mode ini. Untuk itu, komponen sistem tersebut ditransfer, misalnya ke dalam
.NET Framework. Hasilnya, sistem menjadi lebih stabil, sehingga serangan
malware dapat diminimalkan.
Browser Gazelle: Terlindungi dari serangan Internet
Browser
ini merupakan aplikasi sentral dalam sistem operasi dan mungkin satu-satunya
bagi kebanyakan pengguna. Tidak mengherankan ini memicu pertarungan untuk
membuat browser yang paling cepat dan aman. IE9 bakal diluncurkan pada akhir
2010 ini, mendahului kemunculan Window 8. Browser untuk Windows 8 nantinya
adalah IE10.
Generasi
IE9 secara teknis masih menyempurnakan kekurangan yang terdapat pada
browser-browser sebelumnya. Performanya semain ditingkatkan dengan
memanfaatkan resouce tambahan, seperti cadangan dari graphics card. Arsitektur
browser lebih aman dengan menjalankan plugin ke dalam proses terpisah. Namun,
browser tidak terlindungi dari serangan-serangan yang berkaitan, misalnya
pencurian data. Cross Site Scripting berlangsung antara browser dan website.
Jangan kaget, jelas Helen J. Wang yang memimpin Browser Project Gazelle di
Microsoft. Generasi awal browser tersebut belum dikembangkan untuk mengatasi
masalah-masalah tersebut.
Oleh
sebab itu, Gazelle tidak hanya memperhatikan macam-macam bahasa program,
melainkan juga sumbernya. Gazelle dapat menjalankan JavaScript dari sebuah
website yang terpercaya, seperti http://www.chip.co.id secara normal. Namun,
bila script code di-load dari sumber-sumber di luar website CHIP, Gazelle akan
menjalankannya dalam proses terpisah dengan hak akses terbatas.
Windows 8 Siap untuk Teknologi Baru
Dengan
sistem operasi mendatang ini, Microsoft memiliki kesempatan untuk mengganti
sebagian atau seluruh komponen sistem yang tidak aman dan usang. 64 Gantikan 32
bit: Windows 8 hanya akan ditawarkan untuk sistem 64 bit. Versi lain tidak
efektif untuk hardware yang modern. Apalagi, software 32 bit masih tetap
berjalan secara normal.
EFI
Gantikan BIOS: Penerus BIOS, EFI, sudah mendukung sistem 64 bit dari Windows
Vista dan Windows 7. Untuk Windows 8, Microsoft memianta produsen hardware agar
membuat driver yang kompatibel dengan EFI untuk motherboard mereka.
.NET
Gantikan COM: Sampai saat ini, program-program masih menggunakan interface COM
untuk berkomunikasi dengan komponen sistem. Aplikasi komponen-komponen yang
sensitif, seperti ActiveX, ke dalam .NET Framework mampu meningkatkan keamanan
sistem.
MF
Gantikan DirectShow: Mulai versi 8, Windows hanya menggunakan Media Foundation
(MF) sebagai ganti DirectShow untuk repoduksi multimedia. MF menawarkan
stabilitas dan performa yang lebih baik berkat Hardware-Acceleration melalui
GPU.
Dari
arsitektur ini, Gazelle menjadi seperti sebuah sistem operasi mini. Oleh sebab
itu, namanya saat ini disebut ServiceOS. Dengan sistem ini, Gazelle juga dapat
menjalankan file-file EXE, yaitu native code, dan juga mengaktifkan hardware
eksternal seperti sebuah webcam atau GPS.
Kali
ini, Microsoft tampaknya bakal berhasil dengan Windows 8 mereka. Pusat-pusat
penelitian mereka di seluruh dunia sedang mengembangkan teknologi untuk sistem
operasi masa depan tersebut. Suasana pada Konferensi Microsoft PDC
(Professional Developer Conference) awalnya terasa cerah. Namun, kemudian wajah
Steven Sinofsky, President of Windows and Windows Live Division, menjadi
membatu. “Apa yang Anda rencanakan untuk Windows 8 yang baru?”, tanya seorang
reporter. Sinofsky terdiam sebentar. Reporter kembali mengulangi pertanyaannya.
Akhirnya, Sinofsky menjawab, “Saya tidak mengatakan apa-apa. Windows 8? Itu
Anda yang bilang, bukan saya.” Microsoft tetap tidak mau berkomentar walaupun
beberapa detail tersebut bocor ke publik. Namun, detail tersebut hanya
menyangkut perubahan dengan interface, bukan teknologi di baliknya.
Walaupun
Microsoft tampak diam, secara internal mereka sudah berkonsentrasi dengan
Windows 8. Berdasarkan bocoran dari pegawai mereka, ada dua skenario untuk
jadwal release Windows 8. Dalam blog-nya, seorang developer menyebutkan 1 Juli
2011 sebagai awal dari Lifecycle Support. Saat ini, ia tidak lagi bekerja di
Microsoft. Sumber lain, yang berasal dari sebuah presentasi, mengungkapkan bahwa
jadwal RTM (Release to Manufacturing) Windows 8 sekitar tahun 2012.
Salah
satu alasan bagi Microsoft untuk tidak berkomentar seputar Windows 8 mungkin
disebabkan oleh trauma Vista.
Banyak yang berharap Windows 8 dapat menghadirkan tekonologi yang tepat di masanya. Sepertinya, desakan tersebut muncul lantaran kesuksesan Windows 7 itu sendiri, sampai-sampai pengguna tidak ingin versi Windows yang lebih dari Windows 7. Menurut Forrester Research, hanya satu persen dari seluruh perusahaan di AS dan Eropa yang mau melewatkan Windows 7 untuk menunggu versi selanjutnya. Selebihnya, 99 persen pasti meminta agar Microsoft tidak terburu-buru untuk mengganti Windows 7 menjadi Windows 8.
Banyak yang berharap Windows 8 dapat menghadirkan tekonologi yang tepat di masanya. Sepertinya, desakan tersebut muncul lantaran kesuksesan Windows 7 itu sendiri, sampai-sampai pengguna tidak ingin versi Windows yang lebih dari Windows 7. Menurut Forrester Research, hanya satu persen dari seluruh perusahaan di AS dan Eropa yang mau melewatkan Windows 7 untuk menunggu versi selanjutnya. Selebihnya, 99 persen pasti meminta agar Microsoft tidak terburu-buru untuk mengganti Windows 7 menjadi Windows 8.
Tidak
mengherankan bahwa seorang pegawai Microsoft melalui blog-nya (saat ini,
postingan blog tersebut telah dihapus) mengungkapkan bahwa Windows 8
benar-benar berbeda dan pengoperasian komputer akan menjadi revolusi. Banyaknya
keinginan untuk melakukan perubahan merupakan suatu kebutuhan karena hardware
platform untuk Windows saat ini semakin terkikis. Komputer mini, mulai dari
smartphone sampai dengan iPad, saat ini merajai pasar dan banyak di antaranya
yang tidak lagi menggunakan prosesor Intel, melainkan prosesor ARM yang tidak
dapat menjalankan Windows.
Untuk
Windows 8, Microsoft harus melakukan perubahan yang lebih besar. Panduan yang
diperlukan untuk itu sudah tersedia berkat proyek-proyek penelitian mereka yang
bertebaran di seluruh dunia. Mereka hanya tinggal menerapkannya saja. Paling
tidak, terdapat empat proyek Microsoft yang menarik untuk masa depan Windows.
Sistem operasi Barrelfish: Jalan pada semua hardware
“Kami
hanya ingin melihat apakah sistem ini berfungsi”, jelas Andrew Baumann
(developer) mengenai sistem operasi Barrelfish yang dikembangkan bersama dengan
Universitas Zürich. Kelebihan Barrelfish terletak pada multikernel. Multikernel
dirancang untuk berjalan pada beberapa prosesor sekaligus serta bekerja sama dengan
prosesor lainnya, seperti GPU dari graphics card. Developer menyebut konsep
mereka sebagai Multikernel OS, berbeda dibandingkan dengan monokernel pada
Windows, Mac OS, dan Linux.
Barrelfish
akan mengatur setiap core prosesor menjadi satu kernel. Setiap kernel bekerja
sebagai node dalam sebuah jaringan core. Setiap node terdiri atas dua elemen.
Elemen pertama bekerja dalam User Mode dan mengorganisir tugas-tugas untuk dan
antar-CPU. Elemen ini identik dalam setiap kernel. Elemen lainnya akan
mengambil peran Hardware Interface dan berfungsi sebagai CPU driver. Interface tersebut
akan disesuaikan dengan hardware, misalnya command set dan karakteristik sebuah
prosesor x86, ARM, ataupun GPU.
Manajemen
distribusi CPU resource pada Barrelfish berbeda dibandingkan dengan Windows.
Pada Windows 7, Microsoft mengoptimalkan Centralized Dispatcher Lock yang
berguna untuk manajemen proses sehingga bottleneck tidak terjadi lagi ketika
sistem harus bekerja dengan 8 atau 16 core. Oleh sebab itu, Windows 7 dapat
berjalan pada sebuah komputer yang memiliki sampai 256 CPU. Namun, semakin banyak
core, semakin kecil optimalisasi kinerja yang diperoleh.
Barrelfish
mengatasi masalah ini secara lebih sistematis. Di sini, beberapa Dispatcher,
satu untuk setiap Kernel, saling menyesuaikan satu sama lain. Komunikasi antara
masing-masing kernel berlangsung melalui Remote Procedure Calls dengan
mengalokasikan memory area bersama. Dengan mekanisme ini, jumlah dan jenis CPU
yang digunakan tidak lagi memiliki batasan. Performa Barrelfish akan bertambah
sesuai dengan jumlah CPU.
INI
YANG DITAWARKAN WINDOWS 8:
Banyak
konsep dalam Barrelfish yang melangkah jauh ke depan. Namun, hanya dua yang
terlihat menarik, yaitu kemudahan porting Barrelfish terhadap prosesor tipe
lain, seperti prosesor ARM. Selain itu, Barrelfish menggunakan GPU melalui
kernel terpisah pada saat dibutuhkan. Di sini, terdapat keuntungan performa
untuk tugas-tugas spesifik yang sebelumnya kurang dapat direalisasikan. Namun,
Barrelfish tidak menyediakan solusi otomatis untuk porting software yang
diprogram dengan C atau C++ ke tipe prosesor lain.
Singularity OS: Sistem anti-crash
Teorinya,
Bluescreen selalu dihubungkan dengan Windows. Walaupun sudah berkurang, tetap
saja tampilan biru masih muncul pada Vista dan Windows 7. Dengan Singularity,
Microsoft mengembangkan sebuah sistem yang tidak lagi mengenal Bluescreen.
Tidak ada lagi istilah crash. “bahkan dalam environment yang tidak bersahabat
sekalipun”, menurut pengembang Microsoft, Galen Hunt. Singularity dapat
mengatasi masalah ini, karena sistem dipisahkan oleh software dengan proses
yang sedang berjalan dan tidak dapat mengakses hardware.
Isolasi
software hanya berfungsi pada program-program yang dijalankan dalam sebuah
runtime environment, seperti aplikasi Java dan .NET. Runtime bertugas agar kode
program tidak “terputus” dan tidak menghasilkan buffer overflow yang
menyebabkan crash. Jadi, Singularity dapat mengatasi risiko yang muncul dari
aplikasi yang kurang baik di program atau bahkan malware sekalipun.
Sayangnya,
konsep tersebut tidak diterapkan secara penuh untuk Windows. Umumnya, program-program
yang berhubungan dengan pengguna ditulis dalam bahasa, seperti C atau C++.
Lantaran program tersebut langsung dijalankan dalam CPU, secara prinsip
performanya menjadi lebih baik. Windows terproteksi dari potensi risiko yang
dapat ditimbulkan oleh program. Program berjalan dalam User Mode CPU sehingga
tidak memiliki banyak akses. Namun, langkah proteksi ini meminimalkan lompatan
performa dari bahasa program tersebut.
Windows
mencadangkan Kernel Mode untuk fungsi-fungsi sistem yang penting. Namun,
Singularity dapat menjalankan semua aplikasi secara terproteksi dalam Kernel
Mode. Walaupun dalam runtime environment, performa yang diperoleh masih sebaik
program-program C pada Windows 7.
INI LAGI YANG DITAWARKAN WINDOWS 8:
Sebelumnya,
Kernel Mode hanya digunakan Windows untuk komponen hardware dari sistem operasi
terutama driver hardware. Dengan software isolation, system service seperti
interface COM yang digunakan terutama untuk ActiveX, juga dapat berjalan dalam
mode ini. Untuk itu, komponen sistem tersebut ditransfer, misalnya ke dalam
.NET Framework. Hasilnya, sistem menjadi lebih stabil, sehingga serangan
malware dapat diminimalkan.
Browser Gazelle: Terlindungi dari serangan Internet
Browser
ini merupakan aplikasi sentral dalam sistem operasi dan mungkin satu-satunya
bagi kebanyakan pengguna. Tidak mengherankan ini memicu pertarungan untuk
membuat browser yang paling cepat dan aman. IE9 bakal diluncurkan pada akhir
2010 ini, mendahului kemunculan Window 8. Browser untuk Windows 8 nantinya
adalah IE10.
Generasi
IE9 secara teknis masih menyempurnakan kekurangan yang terdapat pada
browser-browser sebelumnya. Performanya semain ditingkatkan dengan
memanfaatkan resouce tambahan, seperti cadangan dari graphics card. Arsitektur
browser lebih aman dengan menjalankan plugin ke dalam proses terpisah. Namun,
browser tidak terlindungi dari serangan-serangan yang berkaitan, misalnya
pencurian data. Cross Site Scripting berlangsung antara browser dan website.
Jangan kaget, jelas Helen J. Wang yang memimpin Browser Project Gazelle di
Microsoft. Generasi awal browser tersebut belum dikembangkan untuk mengatasi
masalah-masalah tersebut.
Oleh
sebab itu, Gazelle tidak hanya memperhatikan macam-macam bahasa program,
melainkan juga sumbernya. Gazelle dapat menjalankan JavaScript dari sebuah
website yang terpercaya, seperti http://www.chip.co.id secara normal. Namun,
bila script code di-load dari sumber-sumber di luar website CHIP, Gazelle akan
menjalankannya dalam proses terpisah dengan hak akses terbatas.
Windows 8 Siap untuk Teknologi Baru
Dengan
sistem operasi mendatang ini, Microsoft memiliki kesempatan untuk mengganti
sebagian atau seluruh komponen sistem yang tidak aman dan usang. 64 Gantikan 32
bit: Windows 8 hanya akan ditawarkan untuk sistem 64 bit. Versi lain tidak
efektif untuk hardware yang modern. Apalagi, software 32 bit masih tetap
berjalan secara normal.
EFI
Gantikan BIOS: Penerus BIOS, EFI, sudah mendukung sistem 64 bit dari Windows
Vista dan Windows 7. Untuk Windows 8, Microsoft memianta produsen hardware agar
membuat driver yang kompatibel dengan EFI untuk motherboard mereka.
.NET
Gantikan COM: Sampai saat ini, program-program masih menggunakan interface COM
untuk berkomunikasi dengan komponen sistem. Aplikasi komponen-komponen yang
sensitif, seperti ActiveX, ke dalam .NET Framework mampu meningkatkan keamanan
sistem.
MF
Gantikan DirectShow: Mulai versi 8, Windows hanya menggunakan Media Foundation
(MF) sebagai ganti DirectShow untuk repoduksi multimedia. MF menawarkan
stabilitas dan performa yang lebih baik berkat Hardware-Acceleration melalui
GPU.
Dari
arsitektur ini, Gazelle menjadi seperti sebuah sistem operasi mini. Oleh sebab
itu, namanya saat ini disebut ServiceOS. Dengan sistem ini, Gazelle juga dapat
menjalankan file-file EXE, yaitu native code, dan juga mengaktifkan hardware
eksternal seperti sebuah webcam atau GPS.
INI
LAGI TAMBAHAN YANG DITAWARKAN WINDOWS 8:
Konsep
keamanan pada Gazelle maju selangkah, namun belum diimplementasikan dalam
browser dan belum bisa membuat web menjadi zona yang aman. Arsitektur ini juga
dapat diterapkan untuk IE10, tanpa harus menjadikan browser sebagai sistem
operasi kedua, seperti yang didesain untuk Gazelle sebenarnya.
Package ManagementCoApp: Tidak ada lagi masalah software
Umumnya,
program dikembangkan untuk platform Windows karena sistem operasi ini berjalan
pada hampir 95 persen PC yang ada. Walaupun demikian, dukungan software
sebenarnya bisa lebih baik, terutama untuk aplikasi-aplikasi open source.
Banyak pengembang yang menganggap bahwa program-program yang kebanyakan
merupakan open source untuk platform Linux, sulit untuk diporting ke platform
Windows. Masalahnya sering terjadi saat software yang telah di-compile hendak
menggunakan beberapa fungsi dalam DLL tertentu. Apakah programmer menemukan
fungsi tersebut dalam versi yang sesuai pada setiap Windows. Tidak ada yang
tahu.
Proyek
CoApp dapat mengatasi masalah ini. Programer Microsoft, Garrett Serack,
berencana untuk mengembangkan sebuah Packet Manager untuk platform Windows,
seperti yang tersedia dalam dunia Linux. CoApp dikembangkan sebagai proyek open
source. Menurut Serack, proyek ini baru dapat diaplikasikan dalam satu sampai
dua tahun mendatang. Sebenarnya, proyek tersebut dirancang untuk Windows 8,
namun juga dapat berjalan pada XP, Vista, dan Windows 7.
Starting
point dari CoApp adalah Windows Side by Side (WinSxS). Berkat komponen sistem
ini, berbagai versi DLL dapat bekerja sama satu sama lain. Saat sebuah software
ter-install, melalui sebuah Manifest, software tersebut dapat menjelaskan versi
DLL yang diperlukan. Apabila manifest tidak menyediakannya, Windows mengambil
DLL versi yang standar.
Akhirnya,
CoApp menawarkan sebuah platform untuk meng-compile source code program ke
dalam Windows tanpa masalah. Bagi pengguna, ini berarti lebih banyak program
open source dalam versi terbaru dan pengguna memiliki modul terpusat sehingga
program dapat diaktualkan dengan mudah dan aman.
INI LAGI SAYA TAMBAHAN KEMBALI FITUR YANG AKAN DIUSUNG
WINDOWS 8:
Versi
Windows mendatang, tidak hanya mengadaptasi proyek CoApp, melainkan juga
diperluas menjadi software komersil. Bisa saja, sistem ini menjadi dasar untuk
platform aplikasi sendiri. Sepertinya akan ada banyak lowongan pekerjaan baru.
Untuk Windows 8, pada awal tahun, Microsoft mencari programer untuk kembali
mengembangkan Update Client. Selanjutnya, Windows 8 akan menyediakan update
dari produsen software yang sudah terpercaya, seperti pada driver hardware saat
ini. Jadi, lubang keamanan terbaru, misalnya dalam Adobe Reader, dapat ditutup
dengan cepat.
0 komentar:
Posting Komentar